Sabtu, 14 Maret 2015

Yes Salafy


Bismillah..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah ta'ala  yang telah memberikan petunjuk dan pertolongna hingga aku bisa mengenal hidayah sunnah ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda utusan Allah, nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pembawa peringatan dari Allah yang maha mulia..
Maha baik Allah yang telah meberikan petunjuk dan jalan kepadaku hingga aku memahami ilmu, mulai merasakan manisnya belajar agama dengan hati. Bisa merasakan nikmatnya mengerjakan segala perintah Allah dan yakin akan segala janjinya. Hanya cinta Allah yang ku damba dan semoga Allah memberikan ku taufik dan melapangkan dada ini di jalan yang haq sampai akhir hidupku tiba..
Alhamdulillah, Allah telah mengenalkanku dengan dakwah sunnah ini. Aku sebelumnya si penggalau berat, tidak mengerti arah hidupku dan bingung dengan jalan dakwah mana yang akan ku pilih supaya bisa mengantarkan ku pada Allah yang maha mulia. Melalui dakwah ini aku mengetahui, ilmu yang pertama yang harus dipelajari adalah tauhid. Keyakinan pada Allah azza wajalla,  yang menciptakan manusia bukanlah untuk main-main melainkan untuk beribadah. Mulai dari ilmu lalu iman dan diwujudkan dalam bentuk amal, inilah bukti cinta kepada Allah. Akhir hidup yang indah hanyalah pertemuan dengan wajah Allah yang mulia. Allah telah memberikan petunujk melalui alquran dan assunnah, dengan mengikuti petunjuk tersebut akan diraih kehidupan dunia dan akhirat.
Aku hanyalah manusia biasa yang lemah, yang imannya naik-turun, yang syaitan senatiasa ada sisiku mencari celah untuk melalaikanku, namun semoga Allah senantiasa menjagaku dengan aku senantiasa mengingatnya.
Dakwah ini ditakuti oleh banyak orang. Bahkan sebelum mereka tahu apa yang dakwah ini pelajari, orang lain sudah menilai negatif, ekstrim, kolot dan lainnya. Aku penasaran, kenapa semua orang menilai dakwah ini seperti ini dan itu. Aku harus mengetahuinya sendiri, baru aku bisa menilai apakah benar yang mereka sampaikan. Seperti sebelumnya, aku mempelajari LDK, aku masuk ke dalamnya, aku mengikuti kegiatannya, aku menjadi pengurusnya. Namun aku meraasa ada yang hambar disana. Kenapa aku malah merasakan pedih ketika seharusnya nikmatnya dakwah bisa menyejukkan jiwa. Lalu aku mempelajari dakwah yang lain, aku mengikuti mentoring KAMMI. Aku melihat kader mereka memiliki kekuatan dalam perjuangan dakwah, mereka lebih mudah dalam mengajak kader baru masuk ke dalam kelompoknya.mereka lebih berkomunikasi dengan orang awan. Yang ku rasakan disana aku juga ingin berjuang bersama mereka, bila perlu aku juga akan turun ke jalan jika ada aksi. Sampai disini aku merasa ada yang salah, disana maaf terlalu mudah berikhtilat. Yang ku perhatikan begitu mudahnya ikhwan dan akhwat berinteraksi, “begini ukh ? Iya akh? Akh.. Ukh”. Maaf yang terdengar di telingaku “akh..ukh”. Lalu aku harus bersitegang ketika kelompok ngaji ku di LDK tahu kalau aku mengikuti kajian yang diadakan anak KAMMI. Lokasi mentoring juga kurang strategis, setiap sabtu pagi aku harus berhati-hati ketika akan mentoring di depan lapangan rektorat persis di masjid LDK. Waduh rencanaku berantakan. Mati aku jika mereka tahu.. Akhirnya ku ceritakan pada murabbiku tentang diriku yang juga mengikuti LDK. Akhirnya ia memberikan saran agar aku bisa memilih salah satu, jika akan menajani keduanya tidak akan bisa karena mereka berbeda..
Ya begitulah akhirnya aku memilih LDK, bukan karena ia lebih baik. Tapi karena disana ada sahabatku yang begitu baik mengajak ku pertama kali ke pintu dakwah. Ku anggap ia lebih berharga dari mereka. Seperti sebuah hadist yang pernah ku baca, jangan lepaskan sahabat yang bisa mendekatkanmu pada Allah. Aku memilih LDK, aku mulai aktif di dalamnya, ya selain karena aku memang wajib aktif karena aku sekarang tinggal bersama meraka rumah binaan, setiap gerak-gerik ku akan terpantau. Tidak ada kata malas datang ke kajian, karena ini adalah kewajiban sebagai pemakmur masjid.
Begitulah ku jalani hari-hariku. Aku selalu penasaran dengan ilmu agama, ketika waktu ngaji tiba maka diakhir sesi aku dipersilahkan mengajukan pertanyaan untuk memastikan aku paham terhadap materi yang disampaikan. Tapi.. Aku sering merasa kecewa, aku tidak puas. Kenapa jawabannya terkesan setahu saya begitu. Aku sering bertanya mengenai kegiatan di masjid, kenap begini, kenapa begitu. Jawaban yang ku dapat adalah inilah organisasi ada miss komunikasi, ada keterbatasan, sehingga setiap ada kegiatan banyak kendala.
Selanjutnya di akhir tahun 2014, aku mulai mencari tahu tentang salafi. Siapa sebenarnya mereka? Aku mulai mencari tahu di google artikel yang berkaitan dengan mereka, audio dan video kajian mereka yang tersebar di youtube juga menjadi santapanku dalam proses kepo ini. Ya beginilah mantan stalker jika sudah kepo maka akan ditelusuri semuanya. Sampai profil ustadznya, siapa ulama panutan mereka, dimana mereka tersebar, dan seperti apa penampilan mereka. Dan hasilnya aku tercengang, terkejut dan ku temukan keindahan disana. Mereka bukan organisasi, mereka adalah kelompok yang mengajak manusia agar kembali pada islam dengan mengikuti petunjuk Rasulullah, sahabat dan ulama di masa tabi’in. Keindahan mereka dalam menuntut ilmu, membuatku tersentuh, tentang keikhlasan dalam beribadah, dan janji akan nikmat yang paling besar, yang tidak ada apa-apanya jika dibanding keindahan dunia. Bahkan jika dibandingkan dengan sayap seekor nyamuk, maka hanya sekecil itu dunia. Ada kehidupan panjang, yang menjadi penyemangat para sahabat dan ulama dalam beribadah yaitu kenikmatan akhirat yang abadi juga kenikmatan perjumapaan dengan wajah Allah yang indah lagi mulia. Dan itu semua bisa diraih dengan menggapai cinta Allah, selalu mengingatnya dan zuhud terhadap dunia. Masya allah, Allah yang maha baik telah menunjukkan ku ini agar aku bisa lebih mengenal tuhanku. Kenikmatan tak terhingga, menentramkan hatiku juga menjadikan ku lebih mencintai kedua orang tuaku.
Akhirnya ku temukan ia, Salafy. Dari semua perjalan hidupku yang telah banyak ku sia-siakan, semoga dari sini hingga akhir hidupku kelak, Allah memberikan petunjuk padaku, keluargaku, dan sahabat-sahabatku dengan ilmu salaf, ilmu ulama dan orang shaleh terdahulu. Sebaik-baik motivator bagi hidupku yang belum ada apa-apanya. Jika dilihat dari luar, mungkin mereka terlihat eksklusif tapi ketika kau mengenal mereka, insya allah dengan pertolongan dan petunjuk zat yang maha mulia, akan kau temukan kesejukan dalam perjalan mengenal Allah bersama mereka..
Segala ceritaku perjalananku sebelumnya bukan bertujuan merendahkan yang lain. Ini hanya ungkapan yang ku rasakan selama proses menuntut ilmu mempelajari agama islam yang indah. Aku tidak bisa menilai sesuatu berdasarkan pendapat orang tanpa aku mengetahui sendiri kebenaran tersebut. Aku akan penasaran hingga aku paham yang sebenarnya. Semoga pengalaman hidup yang berharga bisa mengingatkan ku untuk terus berpegang pada tali Allah. “ Amati (cari info sebanyak banyaknya ) - taaruf (berkenalan dengan mereka)- menikah ( "menikah cuma istilah dari bersahabatlah dengan mereka, aku tahu kalimat yang pas". jika sudah punya ilmu dan yakin, masuki dan berjalanlah bersama mereka, mereka akan jadi sahabat yang dapat menguatkanmu dalam perjalanan hidupmu )
Hanya Allah yang dapat memberi petunjuk. Barakallahufiikum...

Alhamdulillah bini’mati J

Bagaimana Magang di Pabrik?


Bismillah..
Alhamdulillah sudah terhitung 34 hari aku magang. Senang sekali mengetahui keadaan lingkungan kerja yang sesungguhnya, tidak seperti di bangku kuliah dengan tekanan tugas dan mendengarkan kuliah dari dosen. Dunia kerja berbeda, lebih fleksible, banyak hal baru seperti kehidupan sosial dengan teman kerja, ada bercanda, serius, dan kerja sama.
Tempat mangku sekarang adalah milik keturunan Cina, banyak hal di pabrik yang mestinya bisa diperbaiki jika ada komitmen dari pimpinan, banyak kebohongan disana. Menurut Pak Tohir, seorang yang sudah 30 tahun bekerja disana dulu pabrik ini ketika masih dipegang oleh pemerintah karyawan berada dalam puncak kejayaan. Produk yang dihasilkan baik, kesehatan karyawan dan keluarga juga pendidikan anak-anak mereka di jamin oleh pabrik. Namun semenjak era reformasi semuanya berubah.  Seperti petaka dalam bunga tidur, seluruh fasilitas dicabut, aktivitas pendidikan agama juga tidak di dukung seperti dulu. Jam kerja yang padat namun ibadah yang kurang.
Aku mangang disana bersama dua orang kawanku di kampus.  Sebelum magang kami dihimbau untuk memakai perlengkapan keselamatan sendiri. Kami orang safety,  mahasiswa bidang kesehatan dan keselamata kerja (K3), ditugaskan magang selama 40 hari disana. Akhirnya kami membeli sepatu safety sendiri dengan harga miring, kami sudah bisa memakainya di hari pertama magang. Sedangkan helm safety , kami mendapatkan pinjaman dari pabrik.
Hari pertama magang, pertahanan jiwaku mulai goyah. Aku yang baru mengerti ilmu agama, mencoba menerapkannya dalam kehidupanku, menyesal kenapa dulu memilih K3 sebagai jurusan peminatan. Aku baru sadar, kehidupan kerja seorang safety officer adalah seperti ini nantinya. Berbaur dengan semua orang di pabrik dan bertugas menjaga keselamatan mereka dengan menerapkan teori yang ku dapatkan di pabrik. Mimpi buruknya adalah “semua karyawan, 80% adalah laki-laki”. WHAT THE....!!!
Astaghfirullah, aku telah membuat kesalahan. Pernah ku baca di sebuah artikel yang membahas tentang larangan campur baur antara laki-laki dan perempuan (ikhtilat) dan calon pekerjaanku nanti sulit melepaspan diri dari namanya ikhtilat. Bagaimana ini? Akankah ilmu ini akan sia-sia? Sampai tiba masa, aku berharap jika Allah ta’ala mengizinka,  semoga suatu saat aku bisa bekerja di lingkungan mayoritas perempuan atau aku harus membuka usaha atau aku bekerja di kantor yang sedikit campur-baur.
Sebenarnya aku menyukai bidang ini. Aku ingin membawa perubahan pda dunia kerja yang selama ini tidak memperhatikan hak dari tenaga kerja. Mereka terpaksa bekerja tanpa perlindungan dan resiko kecelakaan dan kematian selalu menghantui. Telah banyak ku dengar tingginya angka kecelakan di konstruksi dan bencana lainnya di tempat kerja dan itu semua bisa dengan petunjuk dari Allah, kita bisa menghindarinya.
Hal lain yang ingin ku ceritakan, seorang yang nantinya bisa bekerja di lapangan, diriku alhamdulillh atas pertolongan Allah padaku, kini diriku telah dimudahkan untuk menutup aurat dengan benar. Sempat ku ragu dengan penampilanku ini,tidakkah benar apa yang dikatakan orang, tidak seharusnya seorang yang aktif dilapangan memakai rok, gamis dan ker, kerudung lebar. Ini sama saja membuat risiko bahaya untuk dirinya sendiri. Iya, aku pesimis, bisakah ya Allah? Mampukah diriku?

Aku yakin setiap petunjuk yang tertulis dalam Alquran dan Assunnah hanyalah manfaat yang akan aku dapatkan. Allah mewajibkan muslimah menutup aurat dan menghindari ikhtilat hanyalah demi kebaikan kami. Sungguh dunia ini hanyalah permainan semata, ilmu dunia dan bekerja hanyalah fasilitas memperoleh rizki  agar bisa menuntut ilmu agama. Taruhlah ia di kedua tanganmu tapi jangan di hatimu. Fitnah dunia hanya sebentar, bersabarlah jiwa, kelak engkau akan mendapatkan apa yang tuhanmu janjikan. Semoga Allah memberikan petunjuk dan pertolongan menjadikan sisa usia  ini hanya terus menuntut ilmu dan beribadah hingga bisa menggapai cintaNya.