Sabtu, 22 Maret 2014

How to make CHANGE ?




Nafkah kewajiban untuk kepala keluarga untuk mencukupinya. Ada yang terlahir cerdas dan beruntung maka ia di masa dewasanya mudah mencari nafkah untuk keluarganya. Sedangkan bagaimana dengan mereka yang kurang beruntung? Harus bersusah payah demi seribu rupiah, berlomba dengan yang lain demi nafkah untuk anak, istri dan keluarga.
Hidup di jaman ini semakin sulit. Akhirnya jalan terakhir dipilih demi asap dapur tetap membumbung. Ada yang memilih berjualan di jalan, ada yang memilih menjadi buruh, ada yang membuka usaha bengkel, semuanya coba dilakoni untuk kehidupan keluarga.
Pernah aku bertanya jika bagi yang duafa dan memiliki kecerdasan maka untuk melanjutkan pendidikannya, ia akan mencari jalan beasiswa. Otomatis pemerintah akan membuka jalan, demi generasi cerdas penerus bangsa. Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak dikaruniai kecerdasan dari lahir? Apa yang bisa mereka lakukan untuk bertahan hidup. Dunia ini bagaikan hutan rimba, butuh keterampilan dan ilmu untuk bertahan hidup. Bagaimana mereka anak-anak belia yang masih belum mengerti pentingnya rajin belajar dan tidak bermalas-malasan. Bagaiman mereka yang tidak beruntung, di keluarganya tidak ada yang mendorong untuk belajar. Akhirnya hanya hidup dan bersekolah sekedarnya saja. Bagaimana masa depan mereka nantinya, bagaimana anak-anak polos itu, di masa dewasanya nanti harus bertahan di rimba. Sedang kehidupan itu harus di kejar dua-duanya dunia dan akhirat.
Bagaimana aku bisa membuat perubahan untuk bangsaku. Aku peduli pada mereka. Aku, dibina di keluarga yang baik, di dorong oleh kedua orang  tua untuk rajin belajar, dan di ingatkan untuk selalu takut dan mengingat allah, di usia 21 tahun baru menyadari kesalahan besarku di masa lalu dan masih seperti ini berusaha belajar serta mendekat ke agamaku.

Bagaimana Dengan MEREKA???