Rabu, 19 Maret 2014

LIFE




Pernah memikirkan apa tujuan hidupmu? Pasti pernah. Ingin memiliki pekerjaan tetap, punya gaji yang baik dan bisa membahagiakan orang tua. Itu cita-cita pada umunya. Tapi apa kamu pernah berfikir seperti apa akhir hidupmu? Belum pernah memikirkannya? Merasa masih muda, masih usia 20 tahunan, masih jauh untuk memikirkan waktu berhentinya nafas.
Ada sebuah pepatah, aku mendengarnya beberapa minggu lalu dari membaca sebuah artikel dan juga di sampaikan di kajian umum di kampusku. Isisnya seperti ini “sesungguhnya perbandingan kenikmatan dunia dengan akhirat adalah seperti orang yang berlayar jauh di lautan. Nikmat dunia ini seperti setetes air sedangkan nikmat akhirat seperti lautan”. Beliau juga menyampaikan bahwa dunia dapat diraih tapi bukan tujuan.
Aku merasa masih sangat seklai kurang dalam ilmu. Selama ini aku tidak serius mencari ilmu, Cuma di hafalkan tapi tidak ditulis di hati, akhirnya semua hafalan itu menguap. Cita-citaku tinggi, ingin memperbaiki kehidupan masyarakat tapi ilmuku bagai titik di selembar kertas, sangat sedikit.
Agama juga baru aku sadari. Allah selalu mengawasiku, malaikat senantiasa menuliskan amalanku dan malaikat maut bisa datang sewaktu-waktu. Ilmu allah sangat luas, bisa membimbingku menyusuri jalanan menuju tujuan hidupku. Alquran dan hadist bisa menjadi lentera dan ilmu lainnya bisa menjadi kendaraannya.
Sungguh aku ingin menjadi manusia yang lebih baik, syurga yang luasnya seperti hamparan langit dan bumi, sayang sekali jika seorang mukmin tidak bisa memasukinya. Aku mungkin masih awam dengan ilmu, tapi aku ingin belajar. Perjuangan ini ini pilihan karena hidup ini pilihan. Menjadi orang bermanfaat atau yang sia-sia. Akhir hidupku semoga sesuai harapanku, indah dan bercahaya.