Jumat, 21 Maret 2014

MY DESTINY



Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padadanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (surat An Nisa 4:11)

Semester tua di masa perguruan tinggi adalah masanya seseorang mempertanyakan pasangan hidup. Tidak sedikit teman-teman di jejaring sosial menyampaikan maslah jodoh yang tak kunjung datang. Seseorang yang bisa menemani, tempat bersandar, saling berbagi suka duka di masa sulit menyusun tugas akhir perguruan tinggi.
Jodoh itu sudah dituliskan jauh hari ketika kita masih di dalam kandungan. Jodoh itu pasti datang, entah hari ini, bulan depan, tahun depan atau bahkan ketika kita sudah mempunyai pekerjaan. Allah sudah mentakdirkan seseorang yang sangat sesuai dengan kita.
Tapi apa kita hanya diam menunggu someone special itu datang dengan sendirinya? Tentu tidak. Perbanyak sosialisisai, berkumpul dengan orang –orang yang satu pemikiran dan punya tujuan hidup yang sama. Mungkin salah satu dari mereka adalah takdir kita.
Seperti apa jodoh yang kita impikan, pasti akan Allah berikan dengan cara berusaha dan berdoa. Berusaha dilakukan dengan meningkatkan kapasitas diri. Tidak mungkin kan kita memimpikan seseorang yang sholeh, berilmu, dan dapat menjadi imam keluarga yang baik sedang diri kita seperti ini. Seperti sebuah pepatah tidak mungkin sebuah gelas kecil mampu menampung air satu galon. Caranya dengan memantaskan diri, jadilah seperti ember yang dapat menampung semua isi galon. Tingkatkan iman dan perbanyak ilmu sehingga kita pantas untuk seorang imam yang sholeh.
Semoga allah segera mempertemukan jodoh kita sehingga separuh agama ini bisa segera terpenuhi