hari kedua mengikuti mentoring bersama si "diya". alhamdulillah
materi syahadat mengingatkan
akan kasih cinta untuk allah dan rasul muhammad bahwa syahadat itu tiap hari kita ucapakan, lima
hari sekali bahkan ketika sholat sunnah dan melakukan aktivitas lainnya seperti
membayar zakat pasti yang namanya syahadat tidak pernah lepas. jadi dengan kita mengucapkan syahadat, berarti kita telah berkomitmen pada allah dan rasulullah. dengan komitmen berarti kita yakin, percaya, dan tanggung jawab dalam melangamalkan. yakin bahwa setiap hal yang diperintahkan pasti ada karunia besar.
pagi ini mentoring dimulai jam enam pagi, kami berkumpul di depan gedung rektorat, menghadap ke gedung FKIP. alhamdulillah juga tidak bertemu saudaraku di masjid, bagaimana perasaan mereka jika mereka tahu aku mengikuti halaqah di organisasi yang lain. karena tidak ingin menyakiti hati mereka juga tidak mampu menolak rasa untuk menuntut ilmu, akhirnya aku tetap datang ya walaupun dengan sembunyi-sembunyi. ya allah ampuni hamba ya allah..
pagi ini mentoring dimulai jam enam pagi, kami berkumpul di depan gedung rektorat, menghadap ke gedung FKIP. alhamdulillah juga tidak bertemu saudaraku di masjid, bagaimana perasaan mereka jika mereka tahu aku mengikuti halaqah di organisasi yang lain. karena tidak ingin menyakiti hati mereka juga tidak mampu menolak rasa untuk menuntut ilmu, akhirnya aku tetap datang ya walaupun dengan sembunyi-sembunyi. ya allah ampuni hamba ya allah..
pagi ini halaqah di mulai dengan tilawah satu halaman bergantian,
dilanjutkan dengan menyimak berita aktual mengenai fenomena saat ini, kultum,
dan pemberian materi dari murabbi. luar biasa bisa belajar bersama mereka,
tidak ingin lepas dari mereka.
tadi malam aku mendapat teguran. dari teman sejawat tempat segala
keluh kesah ku tumpahkan. dia yang mengajak ku ke masjid, memperkenalkanku
dengan mereka dan belajar ilmu islam. tentulah walau dia mengetakan netral
tidak memihak salah satu golongan tapi tetap saja dia sudah bertahun-tahun di
masjid pasti ada rasa kecenderungan hati melabuh disana. seperti seorang
menantu yang diterima di keluarga baru dengan hangat tentulah hatinya telah
berpaut. sesungguhnya semua golongan itu sama mengajak pada yang makruf dan
menolak yang mungkar namun dengan sarana kendaraan yang berbeda.
segala kegalauan ini tidak mungkin lagi ku ceritakan padanya,
pendapat dari sudut objektif pasti lebih condong pada salah satu. hanya disini,
di selembar kertas putih di display laptop ku curahkan rangkaian pernak-pernik
isi hati. sebagai bahan muhasabah jika suatu saat di masa depan, aku ingin tahu
seperti apa masa kuliahku, maka peninggalan ini yang akan menjadi jejak
pencarian hidupku..
oh iya ada hal yang mengiris hati, miris tempat majlis ilmu yang
kami di trotoar . dipinggir jalan detemani diringin sautan sapu bapak
pasukan kuning yang membersihkan daun-duan juga mahasiswa yang lalu lalang
berangkat ke kampus. ada beberapa bapak juga yang menegur kami karena
menghalangi jalan. kamu tahu apa yang aku rasakan? miris. sementara kemarin aku
mengikuti kajian di masjid dengan lantai yang bersih, ruangan yang sejuk dan
fasilitas lainnya sementara saudara pejuang dakwah lainnya kesulitan untuk
mencari tempat untuk menyampaikan ilmu allah. kami punya tujuan yang sama,
dengan jalan yang sama, kenapa tidak saling membantu bahu-membahu dalam
menyaiarkan dakwah? cukup..okey stop. hamasah, yakin percaya allah pasti akan
menolong dan membantu dalam memperjuangkan agamanya. suatu saat pasti LDK akan
terbuka, dan membagi masjidnya dengan pejuang lainnya. Aaminn :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar