Saat mendengar
namanya tertarik bibir ini, mengembang senyum ini. Ingin rasanya masuk bersama
mereka. Semangat juangnya, motivasi dakwahnya dan kekuatan tarbiyah yang
menyatukan sejuta insan. Tiap kali mendengar alunan itu, saya tahu itu dia yang
saya kagumi.
Dakwah ibarat sebuah
ladang, bersegera menyemai bersama-sama menyiram. Tegaknya kaki melangkah
menyusuri jalan dakwah. Melewati lumpur, belut dan duri. Manisnya dakwah jika
sudah menyelami, memasuki keindahan jihad demi mensyiarkan agama allah.
janganlah kekaguman
ini akan mengabu-abukan cintaku pada sang ilahi, tapi dengan namanya disebut
malah mengingatkanku bahwa cinta yang sesungguhnya hanya untuk allah.
Biarlah saat ini
masih belum ada peluang berjumpa, tapi berbagai media mempelajarinyapun sendiri
saya harus bisa.
Seperti kata ustad
Rahmad Abdullah, bahwa dakwah ini putuh perhatian, alunan sabar, dan untaian
semangat menuntut serta berbagi ilmu.
Saya harus bisa,
allah sudah membukakan jalan. Pilihan ada di genggaman ini, diam di temapt atau
terus berjalan.
Sebenarnya saya
tidaklah pantai berkata-kata, hafalanpun tak punya, tapi saya punya semangat.
Saya juga ingin terjun di medan itu, semoga allah membukakan pintu untuk saya
tetap istiqomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar