Pernah memikirkan apa tujuan hidupmu?
Pasti pernah. Ingin memiliki pekerjaan tetap, punya gaji yang baik dan bisa
membahagiakan orang tua. Itu cita-cita pada umunya. Tapi apa kamu pernah
berfikir seperti apa akhir hidupmu? Belum pernah memikirkannya? Merasa masih
muda, masih usia 20 tahunan, masih jauh untuk memikirkan waktu berhentinya
nafas.
Ada sebuah pepatah, aku mendengarnya
beberapa minggu lalu dari membaca sebuah artikel dan juga di sampaikan di
kajian umum di kampusku. Isisnya seperti ini “sesungguhnya perbandingan
kenikmatan dunia dengan akhirat adalah seperti orang yang berlayar jauh di
lautan. Nikmat dunia ini seperti setetes air sedangkan nikmat akhirat seperti
lautan”. Beliau juga menyampaikan bahwa dunia dapat diraih tapi bukan tujuan.
Aku merasa masih sangat seklai kurang
dalam ilmu. Selama ini aku tidak serius mencari ilmu, Cuma di hafalkan tapi
tidak ditulis di hati, akhirnya semua hafalan itu menguap. Cita-citaku tinggi,
ingin memperbaiki kehidupan masyarakat tapi ilmuku bagai titik di selembar
kertas, sangat sedikit.
Agama juga baru aku sadari. Allah
selalu mengawasiku, malaikat senantiasa menuliskan amalanku dan malaikat maut
bisa datang sewaktu-waktu. Ilmu allah sangat luas, bisa membimbingku menyusuri
jalanan menuju tujuan hidupku. Alquran dan hadist bisa menjadi lentera dan ilmu
lainnya bisa menjadi kendaraannya.
Sungguh aku ingin menjadi manusia yang
lebih baik, syurga yang luasnya seperti hamparan langit dan bumi, sayang sekali
jika seorang mukmin tidak bisa memasukinya. Aku mungkin masih awam dengan ilmu,
tapi aku ingin belajar. Perjuangan ini ini pilihan karena hidup ini pilihan.
Menjadi orang bermanfaat atau yang sia-sia. Akhir hidupku semoga sesuai
harapanku, indah dan bercahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar