Alhamdulillah segala puji bagi
Allah ta'ala yang telah memberikan petunjuk dan pertolongna hingga aku
bisa mengenal hidayah sunnah ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada
baginda utusan Allah, nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam pembawa
peringatan dari Allah yang maha mulia..
Maha baik Allah yang telah
meberikan petunjuk dan jalan kepadaku hingga aku memahami ilmu, mulai merasakan
manisnya belajar agama dengan hati. Bisa merasakan nikmatnya mengerjakan segala
perintah Allah dan yakin akan segala janjinya. Hanya cinta Allah yang ku damba
dan semoga Allah memberikan ku taufik dan melapangkan dada ini di jalan yang
haq sampai akhir hidupku tiba..
Alhamdulillah, Allah telah
mengenalkanku dengan dakwah
sunnah ini. Aku sebelumnya si
penggalau berat, tidak mengerti arah hidupku dan bingung dengan jalan dakwah
mana yang akan ku pilih supaya bisa mengantarkan ku pada Allah yang maha mulia.
Melalui dakwah ini aku mengetahui, ilmu yang pertama yang harus dipelajari
adalah tauhid. Keyakinan pada Allah azza
wajalla, yang
menciptakan manusia bukanlah untuk main-main melainkan untuk beribadah. Mulai dari
ilmu lalu iman dan diwujudkan dalam bentuk amal, inilah bukti cinta kepada
Allah. Akhir hidup yang indah hanyalah pertemuan dengan wajah Allah yang mulia.
Allah telah memberikan petunujk melalui alquran dan assunnah, dengan mengikuti
petunjuk tersebut akan diraih kehidupan dunia dan akhirat.
Aku hanyalah manusia biasa yang
lemah, yang imannya naik-turun, yang syaitan senatiasa ada sisiku mencari celah
untuk melalaikanku, namun semoga Allah senantiasa menjagaku dengan aku
senantiasa mengingatnya.
Dakwah ini ditakuti oleh banyak
orang. Bahkan sebelum mereka tahu apa yang dakwah ini pelajari, orang lain
sudah menilai negatif, ekstrim, kolot dan lainnya. Aku penasaran, kenapa semua
orang menilai dakwah ini seperti ini dan itu. Aku harus mengetahuinya sendiri,
baru aku bisa menilai apakah benar yang mereka sampaikan. Seperti sebelumnya,
aku mempelajari LDK, aku masuk ke dalamnya, aku mengikuti kegiatannya, aku
menjadi pengurusnya. Namun aku meraasa ada yang hambar disana. Kenapa aku malah
merasakan pedih ketika seharusnya nikmatnya dakwah bisa menyejukkan jiwa. Lalu aku
mempelajari dakwah yang lain, aku mengikuti mentoring KAMMI. Aku melihat kader
mereka memiliki kekuatan dalam perjuangan dakwah, mereka lebih mudah dalam
mengajak kader baru masuk ke dalam kelompoknya.mereka lebih berkomunikasi
dengan orang awan. Yang ku rasakan disana aku juga ingin berjuang bersama
mereka, bila perlu aku juga akan turun ke jalan jika ada aksi. Sampai disini
aku merasa ada yang salah, disana maaf terlalu mudah berikhtilat. Yang ku perhatikan begitu mudahnya
ikhwan dan akhwat berinteraksi, “begini
ukh ? Iya akh? Akh.. Ukh”. Maaf yang terdengar di telingaku “akh..ukh”. Lalu aku harus bersitegang
ketika kelompok ngaji ku di LDK tahu
kalau aku mengikuti kajian yang diadakan anak KAMMI. Lokasi mentoring juga
kurang strategis, setiap sabtu pagi aku harus berhati-hati ketika akan
mentoring di depan lapangan rektorat persis di masjid LDK. Waduh rencanaku
berantakan. Mati aku jika mereka tahu.. Akhirnya ku ceritakan pada murabbiku tentang diriku yang juga
mengikuti LDK. Akhirnya ia memberikan saran agar aku bisa memilih salah satu,
jika akan menajani keduanya tidak akan bisa karena mereka berbeda..
Ya begitulah akhirnya aku memilih LDK, bukan karena ia
lebih baik. Tapi karena disana ada sahabatku yang begitu baik mengajak ku
pertama kali ke pintu dakwah. Ku anggap ia lebih berharga dari mereka. Seperti sebuah
hadist yang pernah ku baca, jangan
lepaskan sahabat yang bisa mendekatkanmu pada Allah. Aku memilih LDK, aku
mulai aktif di dalamnya, ya selain karena aku memang wajib aktif karena aku
sekarang tinggal bersama meraka rumah binaan, setiap gerak-gerik ku akan
terpantau. Tidak ada kata malas datang ke kajian, karena ini adalah kewajiban
sebagai pemakmur masjid.
Begitulah ku jalani hari-hariku. Aku selalu penasaran
dengan ilmu agama, ketika waktu ngaji tiba
maka diakhir sesi aku dipersilahkan mengajukan pertanyaan untuk memastikan aku
paham terhadap materi yang disampaikan. Tapi.. Aku sering merasa kecewa, aku
tidak puas. Kenapa jawabannya terkesan setahu
saya begitu. Aku sering bertanya mengenai kegiatan di masjid, kenap begini,
kenapa begitu. Jawaban yang ku dapat adalah inilah organisasi ada miss
komunikasi, ada keterbatasan, sehingga setiap ada kegiatan banyak kendala.
Selanjutnya di akhir tahun 2014, aku mulai mencari tahu
tentang salafi. Siapa sebenarnya mereka? Aku mulai mencari tahu di google artikel yang berkaitan dengan
mereka, audio dan video kajian mereka yang tersebar di youtube juga menjadi santapanku dalam proses kepo ini. Ya beginilah mantan stalker
jika sudah kepo maka akan
ditelusuri semuanya. Sampai profil ustadznya, siapa ulama panutan mereka,
dimana mereka tersebar, dan seperti apa penampilan mereka. Dan hasilnya aku
tercengang, terkejut dan ku temukan keindahan disana. Mereka bukan organisasi,
mereka adalah kelompok yang mengajak manusia agar kembali pada islam dengan
mengikuti petunjuk Rasulullah, sahabat dan ulama di masa tabi’in. Keindahan mereka
dalam menuntut ilmu, membuatku tersentuh, tentang keikhlasan dalam beribadah,
dan janji akan nikmat yang paling besar, yang tidak ada apa-apanya jika
dibanding keindahan dunia. Bahkan jika dibandingkan dengan sayap seekor nyamuk,
maka hanya sekecil itu dunia. Ada kehidupan panjang, yang menjadi penyemangat
para sahabat dan ulama dalam beribadah yaitu kenikmatan akhirat yang abadi juga
kenikmatan perjumapaan dengan wajah Allah yang indah lagi mulia. Dan itu semua
bisa diraih dengan menggapai cinta Allah, selalu mengingatnya dan zuhud
terhadap dunia. Masya allah, Allah yang
maha baik telah menunjukkan ku ini agar aku bisa lebih mengenal tuhanku. Kenikmatan
tak terhingga, menentramkan hatiku juga menjadikan ku lebih mencintai kedua
orang tuaku.
Akhirnya ku temukan ia, Salafy.
Dari semua perjalan hidupku yang telah banyak ku sia-siakan, semoga dari
sini hingga akhir hidupku kelak, Allah memberikan petunjuk padaku, keluargaku,
dan sahabat-sahabatku dengan ilmu salaf, ilmu ulama dan orang shaleh terdahulu.
Sebaik-baik motivator bagi hidupku yang belum ada apa-apanya. Jika dilihat dari
luar, mungkin mereka terlihat eksklusif
tapi ketika kau mengenal mereka, insya allah dengan pertolongan dan petunjuk
zat yang maha mulia, akan kau temukan kesejukan dalam perjalan mengenal Allah
bersama mereka..
Segala ceritaku perjalananku sebelumnya bukan bertujuan
merendahkan yang lain. Ini hanya ungkapan yang ku rasakan selama proses
menuntut ilmu mempelajari agama islam yang indah. Aku tidak bisa menilai
sesuatu berdasarkan pendapat orang tanpa aku mengetahui sendiri kebenaran
tersebut. Aku akan penasaran hingga aku paham yang sebenarnya. Semoga pengalaman
hidup yang berharga bisa mengingatkan ku untuk terus berpegang pada tali Allah.
“ Amati (cari info sebanyak banyaknya ) - taaruf (berkenalan dengan mereka)- menikah ( "menikah cuma istilah dari bersahabatlah dengan mereka, aku tahu kalimat yang pas". jika sudah punya ilmu dan yakin, masuki dan berjalanlah bersama mereka,
mereka akan jadi sahabat yang dapat menguatkanmu dalam perjalanan hidupmu )
Hanya Allah yang dapat memberi petunjuk. Barakallahufiikum...
Alhamdulillah bini’mati J