Rabu, 30 September 2015

PERHIASAN DUNIA



 (sumber : ukhtydiansalafi.blogspot.com)

Air mata tidak bisa menetes, hati ini hari ini hambar. Baru dua bulan aku mengenal dua orang wanita shalehah itu. Kami tidak begitu akrab, tapi dari perilaku mereka aku banyak memetik pelajaran. Senyum manis itu menyebar tiap pagi, menyejukkan hati, memberi semangat pada jiwa yang hari itu malas. Celoteh mereka menjadi obat bagi jiwa yang kotor, yang terlalu lama berlumur dengan dosa. Mereka yang banyak memikirkan orang lain, menunaikan kewajibannya. Ada yang hilang hari ini..
Rasulullah pernah bersabda jika kau menemui sahabat yang baik, jangan lepas ia. Ia akan mengajakmu berbuat baik dan bisa menjadi syafaat di akhirat. Baru sebentar sekali aku bersama mereka. Ibarat baru memejamkan mata sejenak dan tiba-tiba harus terbangun. Memandang wajahnya saja, aku menjadi tenang. Bermuamalah dengan mereka, tidak akan merugi. Walau tidak bisa mengatakan langsung, walau perasaan ini tidak pantas untuk mengharapkan balasan, sungguh aku mencintai kalian karena Allah..
Beruntung Sekali Allah mentakdirkanku di jalan ini, di manhaj yang lurus. Mengenal mereka yang berjiwa hanif, yang penuh dengan senyum dan cinta untuk saudaranya. Mengenal kalian seperti menemukan Oase di tengah padang pasir yang selama bertahun-tahun ku cari. Segala kegundahanku, masa laluku yang banyak ku sia-siakan dengan izin Allah ingin ku perbaiki. Mengenal lebih banyak tentang kalian, tentang wanita-wanita shalehah dunia, lebih banyak  lagi wanita  shalehah yang bisa ku temui, yang bisa ku tuntut ilmunya dari perangainya.. ya Allah jagalah kami di jalan hidayahMu. Tiada hari yang kami lewati, kami bisa lalui dengan selamat kecuali atas pertolonganMu.

Yang baru menemukan jalan yang benar_
16 Dzulhijjah 1436H

Kamis, 25 Juni 2015

Dakwah Sunnah di Jember



sumber : suryatanjung.web.unej.ac.id
Bismillah..
Segala puji dan syukur hanya untuk allah. Karena nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna dan karena cintanya seluruh makhluk dimudahkan dan diuji dalam urusannya. Allah memberi ujian dan makhluk wajib bersabar sedang yang sedang diberi banyak sekali nikmat wajib bersyukur. Pahalanya sama di mata Allah, hanya Allah yang maha adil dan berkuasa atas hambanya..
Telah ku putuskan untuk mengakhiri aktivitasku di organisasi. Ku selepaskan mereka sahabatku disana yang ku takutkan pertalian kami hanya karena naungan organisasi. Merelakan kegundahanku dan menjemput kemudahan menuntut ilmu. Semoga Allah selalu menjaga kami dalam naungan ilmunya..
Keyakinan ini menguat, tatkala mengingat kembali masa laluku. Aku yang berbeda dengan diriku bertahun-tahun lalu. Aku yang lemah, tidak percaya diri, sulit bergaul dan ibadahku yang compang-camping. Bahkan aku tidak mengenal nabiku dan kenapa aku harus mencintanya. Ku ingat tangisku bertahun-tahun lalu. Aku pernah meminta diberikan hidayah. Aku lelah dengan diriku yang seperti ini. Akankah hidupku seterusnya hanya seperti ini? Tidak bermanfaat. Aku takut tidak bisa mencintai dan berbakti kepada kedua orang tuaku. Mereka banyak sekali berkorban untuk kami. Adilkah mereka yang masyaallah diberikan banyak kebaikan oleh Allah, diberikan anak seperti diriku yang tidak bisa apa-apa. Seharusnya mereka memiliki anak-anak berprestasi, sholeh dan sholehah, yang rajin menghafalkan alquran , serta mapan nanti di urusan dunianya. Aku takut..
Semuanya berubah, perasaan itu lambat laun berubah. Aku lebih percaya diri, aku lebih optimis, aku lebih bersemangat sejak mengenal dakwah. Allah yang maha pengasih melembutkan hati ini hingga aku berani melangkan kaki ke masjid, rumah allah. Allah memudahkanku untuk mendatangi majlis ilmu, dan memiliki perasaan mencari dimana ilmu itu. Dimana bisa ku temukan hatiku akan menjadi tenang hanya dengan mengingat Allah. Dimana ku temukan kasih sayang saudaraku muslim yang dijanjikan akan banyak berkorban untuk saudaranya, mencintai agamanya dan bersemangat mencari ilmu.
Alhamdulillah, Allah memberi kemudahan dririku untuk mencari mereka. Dari satu majlis ke majlis lainnya. Di dunia maya, dari satu postingan ke postingan lainnya, aku mencari jejak mereka. Dimanakah letak manisnya hati jika duduk di majlis ilmu yang mengajarkanku tentang Allah tuhanku, tentang Rasulullah, nabiku dan tentang sahabat-sabahat mulia Rasulullah. Senyumku mengembang. Allahu Akbar, aku merasakan keharuman ilmu disana. Allah memudahkan langkah kaki kesana. Dari masjid al mizan, ke STDIIS, ke majlis at taybah, ke al furqon dan majlis lainnya. Rasanya manis. Masih segar diingatanku, bagaimana aku menggebu-gebu tidak ingin terlambat datang ke majlis dan ketika sampai kesana ku temui saudara-saudara yang tersenyum menyambut kami. Masyaallah, maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan..
Perasaan ini, aku ingin ku sampaikan pada mereka. Ya ukhty.. Dengarkanlah, aku menemukan apa yang kita cari salama ini, segala pengorbananmu akan indah. Masyaallah ayo kita memasuki pintu yang sama, lepaskan rasa sakit dan takut yang kemarin. Ku ajak mereka, tapi ia yang ku sayangi menolak. Ia ingin memberikan loyalitasnya pada organisasi kami yang kemarin. Aku emgerti ukhty perasaanmu, mungkin Allah juga telah memberika rasa manis untukmu disana. Tapi ukhty demi air mata ini, rasakanlah manisnya ilmu disana. Kita tidak taqlid pada sesuatu atau seseorang. Kita bebas menuntut ilmu dimanapun yang berlandaskan alquran dan as sunnah dengan pemahaman para sahabat. Mereka yang paling mengerti rasulullah dan rasulullah yang paling mengerti Allah dan agama kita ini. Sebenarnya disana aku juga merasakan sesuatu, tapi jika ada yang bertentangan dengan ajaran rasulullah, walaupun aku masih faqir ilmu, aku tidak mengerti tapi aku tidak nyaman, aku merasa ini salah meskipun aku tidak tahu bagian mana yang salah.
Cinta dan doaku untukmu. Aku tidak bisa memaksamu karena kebaikan itu hanya milik allah. Jika Dia telah berkehendak, maka tidak ada seorangpun yang bisa mengahalanginya. Miliknya apa yang ada di dunia dan di akhirat.
Alhamdulillah, semoga allah memudahkan kita untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya. Dakwah sunnah telah memasuki kampus kita. Ku harap angin segar akan segera dirasakan oleh hati-hati yang selama ini lesu dan dalam pencarian. Keindahan taqwa pada pemuda akan bercermin pada masyarakat di masa mendatang. Insya allah, semoga ini adalah awal untuk mencinta Allah, Rasulullah dan sahabat-sahabatnya serta ilmu..

Perpustakaan Universitas Jember, 9 Ramadhan 1436H/
 26 Juni 2015M. Di hari Jumat Mubarrok jam 12:04 WIB
Alhamdulillah J

Sabtu, 14 Maret 2015

Yes Salafy


Bismillah..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah ta'ala  yang telah memberikan petunjuk dan pertolongna hingga aku bisa mengenal hidayah sunnah ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda utusan Allah, nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pembawa peringatan dari Allah yang maha mulia..
Maha baik Allah yang telah meberikan petunjuk dan jalan kepadaku hingga aku memahami ilmu, mulai merasakan manisnya belajar agama dengan hati. Bisa merasakan nikmatnya mengerjakan segala perintah Allah dan yakin akan segala janjinya. Hanya cinta Allah yang ku damba dan semoga Allah memberikan ku taufik dan melapangkan dada ini di jalan yang haq sampai akhir hidupku tiba..
Alhamdulillah, Allah telah mengenalkanku dengan dakwah sunnah ini. Aku sebelumnya si penggalau berat, tidak mengerti arah hidupku dan bingung dengan jalan dakwah mana yang akan ku pilih supaya bisa mengantarkan ku pada Allah yang maha mulia. Melalui dakwah ini aku mengetahui, ilmu yang pertama yang harus dipelajari adalah tauhid. Keyakinan pada Allah azza wajalla,  yang menciptakan manusia bukanlah untuk main-main melainkan untuk beribadah. Mulai dari ilmu lalu iman dan diwujudkan dalam bentuk amal, inilah bukti cinta kepada Allah. Akhir hidup yang indah hanyalah pertemuan dengan wajah Allah yang mulia. Allah telah memberikan petunujk melalui alquran dan assunnah, dengan mengikuti petunjuk tersebut akan diraih kehidupan dunia dan akhirat.
Aku hanyalah manusia biasa yang lemah, yang imannya naik-turun, yang syaitan senatiasa ada sisiku mencari celah untuk melalaikanku, namun semoga Allah senantiasa menjagaku dengan aku senantiasa mengingatnya.
Dakwah ini ditakuti oleh banyak orang. Bahkan sebelum mereka tahu apa yang dakwah ini pelajari, orang lain sudah menilai negatif, ekstrim, kolot dan lainnya. Aku penasaran, kenapa semua orang menilai dakwah ini seperti ini dan itu. Aku harus mengetahuinya sendiri, baru aku bisa menilai apakah benar yang mereka sampaikan. Seperti sebelumnya, aku mempelajari LDK, aku masuk ke dalamnya, aku mengikuti kegiatannya, aku menjadi pengurusnya. Namun aku meraasa ada yang hambar disana. Kenapa aku malah merasakan pedih ketika seharusnya nikmatnya dakwah bisa menyejukkan jiwa. Lalu aku mempelajari dakwah yang lain, aku mengikuti mentoring KAMMI. Aku melihat kader mereka memiliki kekuatan dalam perjuangan dakwah, mereka lebih mudah dalam mengajak kader baru masuk ke dalam kelompoknya.mereka lebih berkomunikasi dengan orang awan. Yang ku rasakan disana aku juga ingin berjuang bersama mereka, bila perlu aku juga akan turun ke jalan jika ada aksi. Sampai disini aku merasa ada yang salah, disana maaf terlalu mudah berikhtilat. Yang ku perhatikan begitu mudahnya ikhwan dan akhwat berinteraksi, “begini ukh ? Iya akh? Akh.. Ukh”. Maaf yang terdengar di telingaku “akh..ukh”. Lalu aku harus bersitegang ketika kelompok ngaji ku di LDK tahu kalau aku mengikuti kajian yang diadakan anak KAMMI. Lokasi mentoring juga kurang strategis, setiap sabtu pagi aku harus berhati-hati ketika akan mentoring di depan lapangan rektorat persis di masjid LDK. Waduh rencanaku berantakan. Mati aku jika mereka tahu.. Akhirnya ku ceritakan pada murabbiku tentang diriku yang juga mengikuti LDK. Akhirnya ia memberikan saran agar aku bisa memilih salah satu, jika akan menajani keduanya tidak akan bisa karena mereka berbeda..
Ya begitulah akhirnya aku memilih LDK, bukan karena ia lebih baik. Tapi karena disana ada sahabatku yang begitu baik mengajak ku pertama kali ke pintu dakwah. Ku anggap ia lebih berharga dari mereka. Seperti sebuah hadist yang pernah ku baca, jangan lepaskan sahabat yang bisa mendekatkanmu pada Allah. Aku memilih LDK, aku mulai aktif di dalamnya, ya selain karena aku memang wajib aktif karena aku sekarang tinggal bersama meraka rumah binaan, setiap gerak-gerik ku akan terpantau. Tidak ada kata malas datang ke kajian, karena ini adalah kewajiban sebagai pemakmur masjid.
Begitulah ku jalani hari-hariku. Aku selalu penasaran dengan ilmu agama, ketika waktu ngaji tiba maka diakhir sesi aku dipersilahkan mengajukan pertanyaan untuk memastikan aku paham terhadap materi yang disampaikan. Tapi.. Aku sering merasa kecewa, aku tidak puas. Kenapa jawabannya terkesan setahu saya begitu. Aku sering bertanya mengenai kegiatan di masjid, kenap begini, kenapa begitu. Jawaban yang ku dapat adalah inilah organisasi ada miss komunikasi, ada keterbatasan, sehingga setiap ada kegiatan banyak kendala.
Selanjutnya di akhir tahun 2014, aku mulai mencari tahu tentang salafi. Siapa sebenarnya mereka? Aku mulai mencari tahu di google artikel yang berkaitan dengan mereka, audio dan video kajian mereka yang tersebar di youtube juga menjadi santapanku dalam proses kepo ini. Ya beginilah mantan stalker jika sudah kepo maka akan ditelusuri semuanya. Sampai profil ustadznya, siapa ulama panutan mereka, dimana mereka tersebar, dan seperti apa penampilan mereka. Dan hasilnya aku tercengang, terkejut dan ku temukan keindahan disana. Mereka bukan organisasi, mereka adalah kelompok yang mengajak manusia agar kembali pada islam dengan mengikuti petunjuk Rasulullah, sahabat dan ulama di masa tabi’in. Keindahan mereka dalam menuntut ilmu, membuatku tersentuh, tentang keikhlasan dalam beribadah, dan janji akan nikmat yang paling besar, yang tidak ada apa-apanya jika dibanding keindahan dunia. Bahkan jika dibandingkan dengan sayap seekor nyamuk, maka hanya sekecil itu dunia. Ada kehidupan panjang, yang menjadi penyemangat para sahabat dan ulama dalam beribadah yaitu kenikmatan akhirat yang abadi juga kenikmatan perjumapaan dengan wajah Allah yang indah lagi mulia. Dan itu semua bisa diraih dengan menggapai cinta Allah, selalu mengingatnya dan zuhud terhadap dunia. Masya allah, Allah yang maha baik telah menunjukkan ku ini agar aku bisa lebih mengenal tuhanku. Kenikmatan tak terhingga, menentramkan hatiku juga menjadikan ku lebih mencintai kedua orang tuaku.
Akhirnya ku temukan ia, Salafy. Dari semua perjalan hidupku yang telah banyak ku sia-siakan, semoga dari sini hingga akhir hidupku kelak, Allah memberikan petunjuk padaku, keluargaku, dan sahabat-sahabatku dengan ilmu salaf, ilmu ulama dan orang shaleh terdahulu. Sebaik-baik motivator bagi hidupku yang belum ada apa-apanya. Jika dilihat dari luar, mungkin mereka terlihat eksklusif tapi ketika kau mengenal mereka, insya allah dengan pertolongan dan petunjuk zat yang maha mulia, akan kau temukan kesejukan dalam perjalan mengenal Allah bersama mereka..
Segala ceritaku perjalananku sebelumnya bukan bertujuan merendahkan yang lain. Ini hanya ungkapan yang ku rasakan selama proses menuntut ilmu mempelajari agama islam yang indah. Aku tidak bisa menilai sesuatu berdasarkan pendapat orang tanpa aku mengetahui sendiri kebenaran tersebut. Aku akan penasaran hingga aku paham yang sebenarnya. Semoga pengalaman hidup yang berharga bisa mengingatkan ku untuk terus berpegang pada tali Allah. “ Amati (cari info sebanyak banyaknya ) - taaruf (berkenalan dengan mereka)- menikah ( "menikah cuma istilah dari bersahabatlah dengan mereka, aku tahu kalimat yang pas". jika sudah punya ilmu dan yakin, masuki dan berjalanlah bersama mereka, mereka akan jadi sahabat yang dapat menguatkanmu dalam perjalanan hidupmu )
Hanya Allah yang dapat memberi petunjuk. Barakallahufiikum...

Alhamdulillah bini’mati J

Bagaimana Magang di Pabrik?


Bismillah..
Alhamdulillah sudah terhitung 34 hari aku magang. Senang sekali mengetahui keadaan lingkungan kerja yang sesungguhnya, tidak seperti di bangku kuliah dengan tekanan tugas dan mendengarkan kuliah dari dosen. Dunia kerja berbeda, lebih fleksible, banyak hal baru seperti kehidupan sosial dengan teman kerja, ada bercanda, serius, dan kerja sama.
Tempat mangku sekarang adalah milik keturunan Cina, banyak hal di pabrik yang mestinya bisa diperbaiki jika ada komitmen dari pimpinan, banyak kebohongan disana. Menurut Pak Tohir, seorang yang sudah 30 tahun bekerja disana dulu pabrik ini ketika masih dipegang oleh pemerintah karyawan berada dalam puncak kejayaan. Produk yang dihasilkan baik, kesehatan karyawan dan keluarga juga pendidikan anak-anak mereka di jamin oleh pabrik. Namun semenjak era reformasi semuanya berubah.  Seperti petaka dalam bunga tidur, seluruh fasilitas dicabut, aktivitas pendidikan agama juga tidak di dukung seperti dulu. Jam kerja yang padat namun ibadah yang kurang.
Aku mangang disana bersama dua orang kawanku di kampus.  Sebelum magang kami dihimbau untuk memakai perlengkapan keselamatan sendiri. Kami orang safety,  mahasiswa bidang kesehatan dan keselamata kerja (K3), ditugaskan magang selama 40 hari disana. Akhirnya kami membeli sepatu safety sendiri dengan harga miring, kami sudah bisa memakainya di hari pertama magang. Sedangkan helm safety , kami mendapatkan pinjaman dari pabrik.
Hari pertama magang, pertahanan jiwaku mulai goyah. Aku yang baru mengerti ilmu agama, mencoba menerapkannya dalam kehidupanku, menyesal kenapa dulu memilih K3 sebagai jurusan peminatan. Aku baru sadar, kehidupan kerja seorang safety officer adalah seperti ini nantinya. Berbaur dengan semua orang di pabrik dan bertugas menjaga keselamatan mereka dengan menerapkan teori yang ku dapatkan di pabrik. Mimpi buruknya adalah “semua karyawan, 80% adalah laki-laki”. WHAT THE....!!!
Astaghfirullah, aku telah membuat kesalahan. Pernah ku baca di sebuah artikel yang membahas tentang larangan campur baur antara laki-laki dan perempuan (ikhtilat) dan calon pekerjaanku nanti sulit melepaspan diri dari namanya ikhtilat. Bagaimana ini? Akankah ilmu ini akan sia-sia? Sampai tiba masa, aku berharap jika Allah ta’ala mengizinka,  semoga suatu saat aku bisa bekerja di lingkungan mayoritas perempuan atau aku harus membuka usaha atau aku bekerja di kantor yang sedikit campur-baur.
Sebenarnya aku menyukai bidang ini. Aku ingin membawa perubahan pda dunia kerja yang selama ini tidak memperhatikan hak dari tenaga kerja. Mereka terpaksa bekerja tanpa perlindungan dan resiko kecelakaan dan kematian selalu menghantui. Telah banyak ku dengar tingginya angka kecelakan di konstruksi dan bencana lainnya di tempat kerja dan itu semua bisa dengan petunjuk dari Allah, kita bisa menghindarinya.
Hal lain yang ingin ku ceritakan, seorang yang nantinya bisa bekerja di lapangan, diriku alhamdulillh atas pertolongan Allah padaku, kini diriku telah dimudahkan untuk menutup aurat dengan benar. Sempat ku ragu dengan penampilanku ini,tidakkah benar apa yang dikatakan orang, tidak seharusnya seorang yang aktif dilapangan memakai rok, gamis dan ker, kerudung lebar. Ini sama saja membuat risiko bahaya untuk dirinya sendiri. Iya, aku pesimis, bisakah ya Allah? Mampukah diriku?

Aku yakin setiap petunjuk yang tertulis dalam Alquran dan Assunnah hanyalah manfaat yang akan aku dapatkan. Allah mewajibkan muslimah menutup aurat dan menghindari ikhtilat hanyalah demi kebaikan kami. Sungguh dunia ini hanyalah permainan semata, ilmu dunia dan bekerja hanyalah fasilitas memperoleh rizki  agar bisa menuntut ilmu agama. Taruhlah ia di kedua tanganmu tapi jangan di hatimu. Fitnah dunia hanya sebentar, bersabarlah jiwa, kelak engkau akan mendapatkan apa yang tuhanmu janjikan. Semoga Allah memberikan petunjuk dan pertolongan menjadikan sisa usia  ini hanya terus menuntut ilmu dan beribadah hingga bisa menggapai cintaNya.

Kamis, 15 Januari 2015

Alhamdulillah Pintu yang Baru


Dear calon suamiku..
Kau tahu sekarang aku makin jatuh cinta dengan yang namanya salafi. Awalnya bermula dari SMA, temanku memperkenalkan blog muslim.or.id dan yufid.com. tahun berganti, kadang-kadang jika sempat aku membaca satu-dua buah artikel tentang agama disana, namun jiwaku sampai menginjak  bangku kuliah masihlah terpaut dengan ke”gila”anku dengan yang namanya pria setengah wanita (korea). Kehidupan mereka yang menjadi  panutanku karena saat masa pencarian jati diri, sosok idola belum ku temukan. Sampai tibalah mereka jadi mata angin dari gersangnya jiwaku. Ini berlangsung bertahun-tahun hingga tumpukan dosa mulai terasa. Memikirkan mereka, merelakan apa saja demi mereka, mengorbankan waktu dan masa remajaku mencari sosok panutan untuk jadi teladan kehidupan mendatang.
Tahun kedua di perkuliahan aku iseng-iseng mendownload video ceramah dari ustadz-ustadz di yufid , kamu tahu bagaimana pendapatku ketika mendengarkan tausiyahnya, hatiku masih gersang, aku mengantuk dan tidak tertarik sama sekali untuk meyimak ulasan dari tersebut. Seperti udara yang memasuki balon yang bocor, manisnya iman tidak bisa mengisi ruang-ruang di dadaku.
Tahun ketiga tiba, saat itu alahmdulillah allah memberiku petunjuk. Mempertemukanku dengan perempuan sholehah, mengajakku untuk mempelajari ilmu agama, mengajak ku berbuat kebaikan, mengajak ku untuk beribadah, mengajariku tentang arti berfikir positif kepada Allah. Aku di pertemukan dengan kelompok-kelompok dakwah, yang selama dua tahun masa kulia pernah ku hiraukan namanya. Disina aku mengenal tauhid, diajari kecintaan pada allah dan apa itu keimanan. Di rekatkan oleh ukhuwah, bercanda dan saling menguatkan dalam beribadah.
Aku sadar diriku sangatlah labil, seperti bola bekel yang terus perputar dan tidak puas di satu tempat. Ketika ada harakah yang juga indah, aku tertarik ingin mempelajarinya juga. Bahkan hati ini sakit saat mengetahui ternyata kelompokku berbeda dengan mereka, aku tidak bisa bersatu dengan kawan disana. Seperti air dan minyak, tidak bisa menembus dunia masing-masing. Berhari-hari aku sedih, dalam dada tersulut nafsu untuk menyatukan mereka. Kita ini saudara, apalah yang kita perebutkan, sedangkan tujuan kita sama, akhir hidup yang diinginkan juga sama, kenapa mengatakan kita tidak mungkin bersatu? Allah itu satu, cintaNya lah yang kita dambakan. Bulir-bulir air di pipi sering jatuh ketika memikirkannya, islam tapi tak bisa disatukan. Objek dakwah sangat luas, banyak sekali yang membutuhkan dakwah, walalupun metode berbeda tidak bisakah sekedar bergandengan tangan, bukan lantas salig curiga?
Tahun ke empat Allah memberikan anugrah lagi, aku menyukai salafi. Padahal dua bulan yang lalu aku dadaku sesak karena tak bisa menjadi bagian dari mereka. Alhamdulillah sekarang bola bekel menggelinding lagi menuju lubang yang bernama salafi. Jatuh hati kepada keilmuannya, cara penyampaiannya, cara berfikirnya, luasnya dakwahnya, kegiatan sosialnya, kecintaannya pada rasul dan sahabat. Jika mengingat masa lalu “from korea to ldk to kammi to ldk and then now, i’m fallin again with an other, yes you are salafi”. Rencana Allah memang indah dan untuk sampai kesatu titik, dibutuhkan proses dan waktu. Temanku khawatir saking mudahnya aku jatuh cinta pada sesuatu, ia takut aku nanti mudah diajak pada suatu ajaran/something yang tidak benar. Insya allah saudaraku, allah pasti memberikan jalan menujuNya padaku. CintaNya yang ku dampa, sedang sekarang aku masih belum puas dengan pengetahuan yang ku punya, insya allah nanti aku bisa semakin kuat dan dalam beraqidah, kita akan berproses melangkah kesana.
Calon suamiku aku sadar, banyak sekali kekuranganku, imanku masih compang camping, berlubang dan mudah di hembuskan nafsu. Tapi ku harap, Allah segera mempertemukan ku dengan orang-orang sholeh yang akan mengajakku mengarah kepadaNya. Aku akan belajar, insya allah. Ku harap kamu juga sama, dan kita bisa saling menguatkan. Ku harap kamu adalah seseorang yang mencintai allah melebihi dirimu sendiri, mencinti ilmu syari, mencintai umat/masyarakat dan nanti kita bisa bersama-sama melakukan aksi  sebagai relawan di lapangan. Kau akan mengajariku kan? Jazakallah akhy J